Search
Close this search box.

Bali International Airshow 2024: Suarakan Kemajuan Industri Serta Komitmen Perlindungan Lingkungan Hidup dan Kesejahteraan Sosial

Share it with others

PRESS RELEASE

publication

for immediate

Bali International Airshow 2024: Suarakan Kemajuan Industri Serta Komitmen Perlindungan Lingkungan Hidup dan Kesejahteraan Sosial

Jakarta, 1 Maret 2023 – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Repubik Indonesia (Kemenko Marves RI) menjadi tuan rumah Bali International Airshow 2024 (BIAS) pada 18-21 September 2024. Pameran kedirgantaraan ini menjadi yang pertama berkomitmen memberikan dukungan untuk kesejahteraan sosial dan perlindungan lingkungan hidup. Implementasi komitmen diwujudkan melalui penandatanganan kerja sama antara PT INARO Tujuh Belas selaku penyelenggara BIAS dengan Yayasan CARE Peduli (YCP) pada Jumat, 1 Maret 2024 di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Jodi Mahardi, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kemenko Marves RI, dalam sambutannya pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman, menyambut baik kerja sama antara PT INARO Tujuh Belas dengan Yayasan CARE Peduli. Kerja sama antara kedua belah pihak diharapkan dapat membantu mengatasi persoalan kesehatan masyarakat dan pembangunan kesejahteraan pada daerah yang membutuhkan intervensi. Deputi Jodi menekankan agar kolaborasi dan komitmen yang sudah dibangun ini terus dikembangkan dan diperkuat. Kolaborasi kedua lembaga untuk menyongsong pelaksanaan Bali International Airshow, September mendatang, harus dilanjutkan hingga pasca event.  Industri Aviasi Nasional juga harus ikut berkontribusi mendukung pembangunan berkelanjutan yang terus digaungkan oleh Pemerintah baik pusat maupun daerah.

Secara khusus Deputi Jodi menyampakan, “Dari kolaborasi ini kita ingin menunjukkan bahwa pelaksanaan BIAS memberi dampak langsung kepada kesejahteraan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan. Setelah 28 tahun absen, BIAS hadir dengan wajah baru. Kita berupaya untuk menegaskan kalau event ini tidak hanya berpengaruh pada eksistensi industri aviasi nasional saja, namun ada komitmen positif tambahan yang berkaitan dengan keberlanjutan, pada kesejahteraan orang banyak,” ujarnya.

Lebih lanjut, Deputi Jodi menjelaskan potensi industri penerbangan di Indonesia diproyeksikan mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 5% selama 5 tahun ke depan. Indonesia berada pada peringkat ke-4 pasar perjalanan udara terbesar secara global, dengan banyaknya peluang penerbangan sipil. Tren positif di industri penerbangan juga didukung dengan adanya komitmen Indonesia untuk lingkungan hidup, salah satunya melalui pengembangan SAF (Sustainable Aviation Fuel).

“Masyarakat perlu mengetahui pemerintah sangat concern dan berkomitmen untuk menjaga lingkungan hidup. Dari sektor dirgantara dan penerbangan, kita sudah dorong SAF untuk terus dikembangkan. Bahkan di BIAS tahun ini, saat kita lihat ada peluang, kita ajak dan dorong para pelaku usaha dan industri untuk berkolaborasi agar turut andil dalam perlindungan ekosistem. Saya pikir ini hal yang sangat baik selain sejalan dengan visi kemaritiman nasional dan wisata Bahari, ini juga diharapkan dapat mendukung target penurunan emisi nasional” ujarnya.

Senada dengan penegasan Deputi Jodi terkait pentingnya kolaborasi untuk pengentasan isu sosial dan kesejahteraan masyarakat, Abdul Wahid Situmorang, Chief Executive Officer Yayasan Care Peduli (YCP) juga menyambut baik peluang kolaborasi pengentasan isu kesehatan dan kesejahteraan bersama INARO untuk menyukseskan pelaksanaan BIAS.

Laporan Indonesia Poverty Assessment 2023 dari Worldbank menyebutkan bahwa guncangan, termasuk dari perubahan iklim, terus mengancam upaya pengentasan kemiskinan. Selain itu, sumber daya manusia, perbedaan geografis dan produktivitas yang rendah masih menjadi faktor kemiskinan di Indonesia. Meski demikian, daerah-daerah di Indonesia yang sebelumnya tertinggal berhasil mengejar ketertinggalannya. Disampaikan bahwa kebijakan pengentasan kemiskinan Indonesia perlu diperluas melalui pendekatan multi-cabang dan partisipasi semua pihak.

“Perlu kerja bersama seluruh pihak termasuk pelaku usaha untuk mengatasi kemiskinan mutidimensi dan krisis planet yang terjadi. Dukungan yang didapat dari Bali International Airshow 2024 akan CARE Indonesia arahkan untuk berkontribusi pada target penurunan stunting sebesar 14% di 2024, terutama untuk provinsi dengan angka stunting tinggi seperti Nusa Tenggara Timur dan wilayah lainnya. Dengan terpenuhinya nutrisi dan gizi bagi anak dan Ibu hamil, produktivitas tenaga kerja dapat didorong. Hal ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang dapat berkontribusi pada peningkatan Pendapatan Bruto Negara atau PDB 11%. Selain itu, dukungan yang didapat juga akan berkontribusi pada perlindungan ekosistem laut seperti karang, mangrove dan hutan daratan tropis,” ujar Abdul Wahib.

Seno Adhi Damono, Chief Operating Officer PT INARO Tujuh Belas menyambut baik kerjasama dengan Yayasan CARE Peduli. Seno menyatakan pihaknya antusias akan hadirnya Yayasan CARE Peduli di Bali International Airshow 2024. “Kolaborasi yang diinisiasi hari ini menjadi wujud kerja bersama menjaga generasi penerus dan alam Indonesia. Kami sebagai penyelenggara mendukung kehadiran program CARE di antara para investor dan pelaku usaha yang mengikuti Bali International Airshow 2024,” ujarnya.

Penghargaan khusus juga akan diberikan sebagai apresiasi untuk dukungan dari para partisipan yang diberikan kepada kerjabersama menjaga lingkungan hidup dan mewujudkan kesejahteraan sosial.

***Selesai***

 

Tentang Yayasan CARE Peduli

Yayasan CARE Peduli (YCP) adalah organisasi kemanusiaan yang berfokus pada pengelolaan risiko bencana, dan kesetaraan gender dan inklusi sosial. YCP secara resmi beroperasi sebagai entitas nasional pada tahun 2018, dan merupakan anggota konfederasi CARE International (CARE).

CARE telah hadir di Indonesia sejak tahun 1967. CARE beroperasi di 102 negara, mendukung 1,495 program penanggulangan kemiskinan dan bantuan kemanusiaan, dan telah menjangkau lebih dari 100 juta orang (sampai dengan 31 Desember 2021).

Di Indonesia, pemberdayaan perempuan dan anak perempuan menjadi prioritas utama dalam setiap program YCP, sebab kesetaraan merupakan bagian dari pembangunan sosial dan ekonomi berkelanjutan. Untuk mengetahui program-program YCP, silakan kunjungi Yayasan CARE Peduli atau ikuti YCP di Instagram, Facebook, LinkedIn, dan YouTube.

Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:
Swiny Adestika
Branding and Public Relations Sr. Manager
Yayasan CARE Peduli
Email: swiny_adestika@careind.or.id

Berita Terkait Lainnya