Esti Andayani, mantan diplomat, pernah menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia (2010 – 2014) dan, Republik Italia, Republik Malta, Republik Siprus, dan Republik San Marino, serta Wakil Tetap untuk Peserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berbasis di Roma (2017 – 2021). Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Kebijakan Publik Kementerian Luar Negeri. Pada tahun 2005, Esti merupakan orang pertama di Kementerian Luar Negeri yang diangkat sebagai Direktur Kerjasama Teknik, dimana beliau berperan aktif dalam kontribusi Indonesia dalam Kerjasama Selatan-Selatan. Saat ini, Esti merupakan anggota Tim Pendampingan Kepresidenan G20 Indonesia tentang lingkungan dan keberlanjutan iklim dengan tugas utama membantu Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup dalam pertemuan G20. Esti meraih gelar Sarjana Sosiologi dari Universitas Indonesia.
Vivien Kusumowardhani adalah Presiden Komisaris Sun Life Financial Indonesia. Sebelumnya, beliau adalah Presiden Direktur PT CIMB Sun Life dan meraih penghargaan “The Best Motivating CEO” dari Indonesia Insurance Awards 2012 yang diselenggarakan majalah Business Review, Anugerah Perempuan Indonesia 2013 yang diadakan oleh Ideku Group. Beliau juga adalah anggota aktif pada Yayasan Kanker Indonesia.
Agus Prabowo adalah pensiunan pejabat pemerintah yang sekarang menduduki posisi sebagai Special Envoy untuk Menteri Prasarana dan Umum Perumahan dan Senior Management Advisor untuk Kepala Unit Lingkungan untuk UNDP Indonesia, dan juga merupakan Komisaris Utama di PT. ELNUSA Tbk. Sebelumnya, Ia menjabat sebagai kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah (LKPP) sejak tahun 2015 hingga tahun 2019, dan beberapa posisi Direktur di BAPPENAS.
Anastasia Sutadji adalah pebisnis dan wirausaha dengan pengalaman panjang di industri makanan dan FMCG. Sebagai Founder and Owner PT Parama Rasa Nusantara, Anastasia berhasil mengembangkan restoran dengan cita rasa khas Jawa Timur. Peran Anastasia sebagai pimpinan di PT Indofood CBP Tbk, Danone Baby Nutrition, dan Kraft Foods Indonesia memainkan peran kunci dalam pemasaran strategis, pengembangan bisnis, dan pengelolaan tim. Anastasia meraih gelar MBA di bidang Bisnis Internasional dan gelar Sarjana di bidang Keuangan dari University of San Francisco.
Dr. Abdul Wahib Situmorang adalah seorang professional di bidang pembangunan berkelanjutan dengan pengalaman lebih dari 25 tahun. Beliau memiliki pengalaman luas, pola pikir strategis, dan keahlian di berbagai bidang seperti tata kelola hutan yang baik, pemberdayaan masyarakat, REDD+, penetapan harga karbon, pembiayaan keanekaragaman hayati, ekonomi sirkular, karbon biru, dan pengarusutamaan gender. Wawasan strategis dan pemahaman multilateralisme telah memainkan peran penting dalam melaksanakan inisiatif strategis secara efektif dalam lingkungan yang menantang, terutama dalam membentuk the Archipelagic and Island States Forum, dengan 51 negara peserta, yang diinisiasi oleh Indonesia untuk mengatasi tantangan bersama yang dihadapi oleh masyarakat kepulauan. Kemampuannya untuk membangun kemitraan yang kuat dan bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil, aktor pemerintah, donatur, dan para ahli terkemuka telah mendorong Beliau untuk memajukan solusi cerdas dan inovatif untuk mengatasi kemiskinan ekstrem, ketidakadilan sosial, dan tiga krisis planet.
Fransisca Wahyu Widayati memiliki pengalaman dan dedikasi lebih dari 15 tahun di Keuangan dan Operasi sektor nirlaba. Dikenal karena manajemen keuangan strategis dan efisiensi operasionalnya, Fransisca telah secara signifikan meningkatkan keberlanjutan dan dampak organisasinya. Keahliannya dalam manajemen hibah, hubungan dengan donor, dan kepatuhan telah menjadi kunci dalam memajukan misi berbagai LSM dan proyek pengembangan. Sebagai lulusan Universitas Gadjah Mada dengan gelar di bidang akuntansi, Fransisca sangat berkomitmen pada integritas etika, transparansi, dan kerja tim. Ia telah bekerja pada berbagai isu sosial, termasuk pengungsi, HIV-AIDS, hak LGBTQIA+, kemiskinan, SRHR, dan pemberdayaan gender. Hasratnya terhadap sektor nirlaba mendorongnya untuk memastikan bahwa strategi keuangan dan operasional selaras dengan misi dan nilai-nilai organisasi yang dilayaninya.
Fransisca akan terus memanfaatkan pengalaman dan keahliannya meningkatkan pengelolaan keuangan yang sehat dan efektivitas operasional Yayasan CARE Peduli, meningkatkan dampak dan keberlanjutan yang lebih besar dalam pelayanan keadilan sosial.
Agus Triwahyuono mengawali pekerjaan formal sebagai hotelier di Jakarta dan kemudian beralih ke LSM yang bergerak di HIV/AIDS sebagai konselor, outreach untuk Pekerja Seksual Komersial (PSK) dan drug user dan pelatih nasional untuk VCT (Voluntary Counseling And Testing). Beberapa tugas utama di isu HIV/AIDS adalah advokasi kebijakan mengenai penggunaan jarum suntik steril untuk pengguna narkoba suntik, perlindungan hukum pengguna narkoba suntik, dan sebagai penyelia layanan VCT di rumah sakit yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Beberapa tahun berkecimpung di isu HIV/AIDS lalu , beralih ke dunia CSR sebuah bank swasta nasional dengan program unggulan revitalisasi pasar tradisional dan pemberdayaan pedagang pasar dan mengakhirinya di 2020 dan kemudian bergabung di YCP sebagai Humanitarian Manager dan sekarang sebagai Programme Manager. Latar belakang pendidikan adalah Sastra Belanda dan Hukum di Universitas Indonesia, Depok dan Magister Sustainability di Universitas Trisakti, Jakarta.
Swiny Adestika atau yang akrab disapa dengan Desti merupakan seorang profesional di bidang komunikasi. Setelah mendapatkan gelar Sarjana Sosial dari Universitas Indonesia tahun 2009, Desti membangun karir di berbagai industri, seperti periklanan, aviasi, lembaga pemerintah serta lembaga non-profit. Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, Desti berhasil menjalankan berbagai fungsi yakni marketing communications, komunikasi organisasi, komunikasi digital dan community engagement. Bekerja di industri dan fungsi yang beragam membangun kekayaan perspektif Desti dalam mengembangkan dan menjalankan strategi komunikasi yang relevan dengan khalayak sasaran yang dituju serta adaptif terhadap perkembangan tren yang ada.
Dengan lebih dari 25 tahun pengalaman kerja dan keahlian di bidang HR dan General Affair, dan pernah bekerja di perusahaan nasional, multinasional dan saat ini di Yayasan CARE Peduli (CARE Indonesia). Mansur Hasan (Erwin) mampu mengelola seluruh fungsi SDM secara spesifik namun tidak terbatas pada Employee Relations, Compensation & Benefits, Performance Management, Payroll & Taxes, Recruitment, Training, Organization Development dan hubungan eksternal terkait masalah ketenagakerjaan.
Renee Picasso Manoppo adalah seorang profesional kemanusiaan berpengalaman dengan lebih dari 15 tahun keahlian dalam manajemen program untuk LSM internasional, PBB, dan USAID. Mengkhususkan diri dalam bantuan kemanusiaan, pengurangan risiko bencana, dan pengembangan komunitas, Renee unggul dalam implementasi program, ketahanan iklim dan bencana, serta perencanaan keuangan. Kemampuan kepemimpinannya bersinar dalam membimbing tim dinamis, melibatkan komunitas, dan mengelola proyek-proyek kompleks dalam kondisi yang menantang. Renee telah berhasil mengawasi anggaran yang signifikan, termasuk proyek rekonstruksi senilai US$2,2 juta di Kabupaten Sigi dan program pemulihan senilai US$600.000 di Lombok. Sebagai Pelatih Keamanan dan Keselamatan yang terampil dengan RedR (Australia dan Indonesia), Renee membawa pengalaman luas dalam situasi tanggap darurat. Latar belakangnya yang beragam mencakup peran-peran seperti Manajer Tanggap Darurat & Kemanusiaan, Manajer Program, dan Manajer Operasi di berbagai organisasi. Memegang berbagai sertifikasi dalam logistik PBB dan operasi kemanusiaan, Renee fasih berbahasa Indonesia dan Inggris. Karirnya ditandai dengan komitmen yang kuat untuk meningkatkan ketahanan komunitas dan kesiapsiagaan bencana, serta manajemen pemangku kepentingan yang efektif dan keterlibatan yang sukses dengan donor dan pemerintah.
Awalia Murtiana memiliki latar belakang pendidikan dari Psikologi. Sebelum bergabung dengan YCP, dengan pengalaman lebih dari 15 tahun dalam pengmbangan dan pelaksanaan program pembangaunan di tingkat lokal dan nasional baik di lembaga donor bilateral, multilateral dan lembaga non-pemerintah. Awalia memulai pengalaman dengan menjadi relawan di bidang Kesehatan Reproduksi Remaja, HIV & AIDS, Gender di Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) menjadi konselor sebaya, outreach dan kemudian menjadi Ketua Program Remaja. Setelah itu bergabung dengan UNFPA sebagai bagian dari Tim Penanggulangan Bencana Tsunami. HIV & AIDS, Pendidikan Islam, Pendidkan Dasar, Kesehatan Ibu dan Anak, Gender dan Inklusi di lembaga donor bilateral. Awalia juga pernah mengemban posisi Penasihat Kesehatan Reproduksi Remaja di lembaga non-pemerintah. Untuk memperluas jangkauan Kesehatan Reproduksi termasuk Keluarga Berencana, Awalia bergabung lagi dengan UNFPA Jakarta yang bekerjasama dengan kementerian tingkat nasional. Saat ini Awalia mngelola program dengan portfolio di bidang stunting dengan intervensi holistic integrative yang mana tidak hanya intervensi spesifik tapi juga sensitive dan suportif. DIsaat yang sama, Awalia juga mengelola program dengan memastikan keadilan gender bagi perempuan di tingkat komunitas dan pekerja bidang industri garmen.
-
Silvia Dewi adalah seorang profesional yang memiliki keahlian luas dalam manajemen proyek, pengembangan komunitas, dan pemberdayaan selama 15 tahun. Ia lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2022. Telah berpengalaman dalam menjalankan proyek-proyek dalam bidang bantuan kemanusiaan, pengembangan komunitas, dan pemberdayaan ekonomi. Keahlian strategis dan perencanaan cermatnya telah berperan penting dalam mencapai hasil yang berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan dalam komunitas. Dikenal karena keterampilan perencanaannya, komitmennya yang teguh terhadap tenggat waktu, dan komunikasi yang efektif, Silvia unggul baik secara mandiri maupun sebagai anggota tim yang kolaboratif. Ia dengan mudah mengoperasikan platform digital, memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi proyek dan keterlibatan pemangku kepentingan.
Muhammad Ikraman, berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam bidang pemberdayaan masyarakat, dan advokasi kebijakan dan anggaran pada pemerintah untuk layanan dasar. Berpengalaman bekerja dengan NGO, pemerintah dan swasta di semua level tingkatan untuk berbagai issue. Ikraman memulai focus pada pemberdayaan masyarakat sejak menjadi coordinator dan gender program PIDRA (Participatory Integrated Development in Rainfed Area) kerjasama IFAD. Kemudian bergabung dengan Indonesia sehat untuk issue kesehatan (WASH dan pencegahan kematian ibu dan anak). Bersama World Bank menginisiasi Kampanye Transparansi, Akuntabilitas dan Partisipatif penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) menggunakan media kearifan local. Sempat bergabug dengan Yayasan Cipta dan UN untuk program AFP Smart dan AFP_2020-RRM. Berpengalaman juga dalam pemanfataan CSR perusahaan swasta untuk program pengembangan masyarakat di daerah terpencil dan pemenuhan air bersih. Ikraman juga berpengalaman dalam memfasilitasi perencanaan pembangunan berbasis kebutuhan masyarakat bersama pemerintah dan Swasta. Bergabung dengan program KOMPAK untuk advokasi kebijakan dan perbaikan tata Kelola pemerintahan menjadi penguatan kemampuan engagement pemerintah. Saat ini Ikraman bergabung dengan Care Peduli pada Program percepatan penurunan stunting dengan intervensi konvergensi yang utuh di Kabupaten Sumbawa Barat.
Rasyid Rasiki, Seorang pekerja profesional di bidang pembangunan masyarakat dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. Telah bekerja dengan banyak insitusi pemerintahan maupun non pemerintah/NGO lokal, nasional maupun Internasional. Di level komunitas, berpengalaman bekerja pada pelbagai ragam entitas dan struktur sosial kelompok masyarakat, terutama pada kelompok petani dan nelayan dengan selalu menempatkan posisi perempuan sebagai aktor utama pembangunan. Pengalaman ini telah mengantarkan saya menguasasi beberapa pendekatan pembangunan di level komunitas seperti membangun perencanaan partisipatif berbasis kekuatan lokal/local konteks, seni fasilitasi/Vibrant Facilitation maupun pemanfaatan sumberdaya yang ramah lingkungan. Bagi saya, setiap pekerjaan adalah tantangan untuk menemukan sesuatu yang baru dalam hidup saya.
-
FR. Yohana Tantria Wardhani, ia telah tertarik dan aktif dengan isu sosial sejak kuliah. Ia adalah seorang profesional dengan pengalaman selama kurang lebih 19 tahun dalam isu kesetaraan gender, HAM, hukum dan transformasi sosial. Ia telah memiliki pengalaman memberikan bantuan hukum pro bono bagi perempuan berhadapan dengan hukum, melakukan pemberdayaan hukum masyarakat, pengorganisasian dan pemberdayaan komunitas (perempuan, buruh maupun pekerja migran), memfasilitasi perencanaan pembangunan desa responsive gender, memfasilitasi pelatihan penanganan kasus responsive gender bagi aparat penegak hukum, penguatan perusahaan dalam gender equality dalam supply chain, terlibat dalam berbagai advokasi. Ia juga memiliki pengalaman berjaringan dengan privat sector, pemerintah, NGO di tingkat nasional, regional maupun internasional. Kontribusinya terhadap advokasi dan reformasi hukum diakui dengan baik, terbukti dari perannya dalam berbagai organisasi dan proyek yang bertujuan untuk memajukan hak-hak perempuan dan transformasi sosial. Sebelum bergabung dengan YCP ia lulus bergelar Sarjana Hukum dari Universitas Bengkulu. Ia telah memperkuat keterampilannya dengan mengikuti kursus-kusus seperti dibidang pengorganisasian, gender, hukum, keadilan dan perdamaian yang diselenggarakan oleh NGO maupun universitas di negara lain seperti India, Malaysia, Korea maupun Jepang.
Seorang profesional yang berpengalaman luas dalam koordinasi proyek, pemantauan, dan evaluasi di sektor nirlaba. Saat ini menjabat sebagai Koordinator MEAL di Yayasan Care Peduli, mahir dalam mengembangkan alat penilaian dan mengelola data proyek untuk memastikan kesesuaian dengan tujuan proyek. Kemampuan terbukti dalam memfasilitasi sesi pelatihan dan berkolaborasi secara efektif dengan tim proyek untuk mencapai hasil optimal. Memiliki gelar Sarjana dalam Administrasi Publik dari Universitas Katolik Parahyangan.
Yusmaidy adalah seorang insinyur lingkungan yang dinamis dan berdedikasi dengan hasrat untuk mengubah komunitas melalui program air dan sanitasi berkelanjutan. Dengan latar belakang pendidikan yang solid dari Universitas Pasundan di Bandung, ia mengkhususkan diri dalam pasokan air berbasis masyarakat dan sanitasi, termasuk desain teknik rinci dan manajemen data. Yusmaidy telah memimpin banyak proyek berdampak di seluruh Indonesia, termasuk sebagai Manajer Proyek untuk Program Pasokan Air Berbasis Masyarakat yang Tahan Terhadap Perubahan Iklim dan Pengelolaan Limbah di Serang, Banten, serta sebagai Spesialis Konstruksi WASH untuk Program PROSPER II. Perannya sebagai Konsultan Teknis untuk Studi Rencana Keamanan Air di Bali dan Fasilitator Utama untuk Pelatihan TOT STBM di Biak, Papua, menunjukkan kecakapan dan kepemimpinannya. Keahlian dan komitmennya yang teguh secara konsisten mendorong kesuksesan proyek-proyek yang meningkatkan sistem pasokan air dan sanitasi, meninggalkan dampak positif yang berkelanjutan bagi komunitas yang dilayani.
Kharisanty Soufi Aulia (Sofie) adalah seorang Project Coordinator dan peneliti kebijakan dengan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia, dengan keahlian dan pengalaman dalam isu - isu kesetaraan gender, hak-hak penyandang disabilitas, pencegahan pernikahan anak, hak-hak seksual dan reproduksi, perlindungan kelompok rentan lainnya, serta reformasi peradilan pidana. Sofie memiliki pengalaman yang luas sebagai penyusun peraturan perundang - undangan dan peneliti, di mana ia berpengalaman dalam melakukan asistensi lembaga penegakan hukum seperti kontribusinya bersama dengan Pokja Akses Terhadap Keadilan Kejaksaan RI. dalam menyusun peraturan Pedoman Kejaksaan Agung No. 2/2023 tentang Akomodasi yang Layak dan Penanganan Perkara yang Aksesibel dan Inklusif bagi Penyandang Disabilitas dalam proses Peradilan, Pedoman Kejaksaan Agung No. 1/2021 tentang Akses Keadilan bagi Perempuan dan Anak dalam Penanganan Perkara Pidana., dan bersama Pokja Perempuan & Anak Mahkamah Agung menyusun Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) No. 5/2019 tentang Pedoman Mengadili Permohonan Dispensasi Kawin. Sebelum bergabung dengan Yayasan CARE Peduli, Sofie adalah peneliti di Indonesia Judicial Research Society (IJRS), di mana ia melakukan penelitian tentang "Penelitian Hukum Acara Pidana tentang Hak-Hak Penyandang Disabilitas" dan "Survei Kebutuhan Hukum Kelompok Rentan 2022." Dalam aktivitasnya mendorong pemenuhan akses keadilan seksual bagi kelompok marjinal, Sofie juga terlibat aktif dalam jaringan advokasi nasional dan akar rumput, termasuk dalam penyusunan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan RUU Anti-Diskriminasi. Sofie juga berpengalaman sebagai trainer dan narasumber untuk berbagai pelaksanaan bimbingan teknis dan pelatihan peningkatan kapasitas untuk aparat penegak hukum. Di sisi lain, Sofie juga pernah menjadi research associate di Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MaPPI FHUI), di mana ia berpengalaman dalam melaksanakan kegiatan dan advokasi dalam isu hukum acara pidana, kampanye anti kekerasan seksual di kampus, penelitian dan penyusunan pedoman pendampingan perempuan dan kelompok rentan lainnya saat berhadapan dengan hukum, peningkatan kapasitas mahasiswa, kelompok muda, organisasi masyarakat sipil dalam hal perlindungan dan pemenuhan hak-hak kelompok rentan dalam sistem peradilan. Saat ini, Sofie mengelola aktivitas program yang bertujuan memperkuat organisasi perempuan dalam advokasi, manajemen kasus kekerasan berbasis gender, dan pemberdayaan ekonomi perempuan pekerja dan eks pekerja garmen dengan JEKATA Purwakarta dan Sukabumi. Sofie akan terus berdedikasi untuk mengembangkan evidence-based policy dan advokasi yang memastikan kesetaraan dan keadilan sosial bagi semua.
With education background in Public Health Faculty of North Sumatra University, majoring in Nutrition and master degree at Gadjah Mada University, majoring in Public Health of Maternal Child Health and Reproductive Health, Meiry Nasution has become a professional public-health expert whose more than 10-years community-based experience in varied health programs, such as Mother Child and Health, Nutrition, Environmental Health, Waste Management, Water Sanitation & Hygiene Promotion (WASH), and Family Planning in her past experiences at various NGOs. In particular, with her community-based experienced in MPA-PHAST, CHAST, and CLTS, she played a significant role in enriching the module and contributing to the implementation of TOT STBM-Stunting for 11 provinces and 56 districts in Indonesia with Consultants and MOH. Among other Nutrition Projects that she got involved in, Meiry has been incredibly successful in designing and conducting malnourish program with a positive deviance approach as well as a comprehensive approach in organizing the program of stunting reduction for children under 5 years old and pregnant women with chronic energy deficiency conditions.
Risca Ambarsari adalah orang yang sangat terampil dengan keahlian yang luas dalam manajemen program, analisis kebijakan, dan administratif. Selama lebih dari lima belas tahun berkarir, Risca telah menunjukkan kepemimpinan dalam memajukan hak-hak perempuan migran dan buruh. Sebelum bergabung dengan YCP sebagai Spesialis Gender, Risca adalah Associate Program di Forum Asia Pasifik tentang Perempuan, Hukum, dan Pembangunan di Thailand. Risca unggul dalam merencanakan dan memberikan sesi pelatihan dan lokakarya yang berdampak. Risca juga pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Perlindungan Perempuan Pekerja Migran di Solidaritas Perempuan di Jakarta. Pada kepemimpinannya Risca memperluas program perlindungan, meningkatkan dukungan hukum yang menghasilkan penyelesaian masalah, membina kemitraan strategis, termasuk dengan organisasi pemerintah dan internasional baru. Risca meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Trisakti dan telah menulis banyak laporan penelitian dan makalah kebijakan, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap wacana tentang hak-hak pekerja migran. Karier Risca menapak pada komitmennya terhadap keadilan sosial, yang dibuktikan melalui keterlibatan aktifnya dalam advokasi, penjangkauan masyarakat, dan inisiatif kolaboratif di antara berbagai pemangku kepentingan.
Thaufiek Zulbahary telah lebih dari 18 tahun bekerja di isu-isu hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan isu-isu yang berkaitan dengan pekerja perempuan, perdagangan manusia, dan migrasi. Saat ini Thaufiek adalah Spesialis Gender di YCP. Sebelum YCP, Thaufiek lama berkiprah di Solidaritas Perempuan dan telah memegang berbagai peran konsultasi, termasuk sebagai tenaga ahli untuk Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan sebagai spesialis gender nasional untuk UNODC. Thaufiek telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kesadaran gender di industri pakaian jadi, khususnya di Provinsi Jawa Barat, mengadakan sesi pelatihan untuk para pemimpin serikat pekerja dan anggota keluarga pekerja perempuan. Thaufiek juga pernah memainkan peran penting sebagai Komisioner KOMNAS Perempuan untuk periode 2015-2019. Karier Thaufiek mencakup pekerjaan substansial dengan organisasi-organisasi seperti NEXUS Institute dan Organisasi Internasional untuk Migrasi, di mana ia melakukan penelitian, dan melaksanakan proyek-proyek percontohan.
Kusmiyati adalah seorang perempuan profesional yang memiliki pengalaman selama 15 tahun dalam pendampingan pemberdayaan masyarakat berkelanjutan baik urban maupun rural. dan telah bekerja dengan institusi pemerintahan dan NGO lokal dan international di Bali, Nusa Tenggara Barat, Nias, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, dalam isu lingkungan dan energi terbarukan. Dan juga telah bekerja dengan isntitusi swasta dan akademisi terkait dengan isu green economi. Kusmiyati merupakan Sarjana Hukum dari Universitas Islam Malang dan saat ini berkomitmen dan memiliki visi untuk dapat bersama-sama dengan perempuan-perempuan yang lain baik di komunitas maupun pekerja perkebunan dalam mewujudkan hak-hak perempuan.
Achmad Tjatju Djayanto, seorang pekerja professional di bidang Informasi Teknologi, dengan pengalaman lebih dari 15 tahun. pernah bekerja di perusahaan multinasional dan nasional, dan saat ini bekerja di Yayasan CARE Peduli sebagai IT Officer. keahlian yang dimiliki, achmad Djayanto mampu mengembangkan beberapa aplikasi berbasis web, android dan ios, dapat mengelola IT infrastruktur, cloud-based system, Cloud-Storage system dan Mail Server. dapat mengembangan visualiasi data report, serta mampu memberikan dukungan teknis dan memecahkan masalah teknologi.
-
Desy telah memegang berbagai peran dalam keuangan, administrasi, dan koordinasi program, menunjukkan keahlian yang luas dalam manajemen organisasi dan proyek selama hampir 10 tahun pengabdiannya. Keahlian tersebut, membawa Desy untuk bergabung dengan YCP. Sebelumnya, Desy memulai sebagai Manajer Keuangan di PT. Lenko Surya Perkasa, kemudian pindah ke peran Asisten Administrasi dan Keuangan di Perkumpulan Keluarga Berencana (PKBI) Nusa Tenggara Barat atau Nusa Tenggara Barat/NTB untuk Program "Yes I Do (YID)" oleh Rutgers Indonesia. Desy kemudian maju ke Finance and Administration Officer untuk Program Kemanusiaan PKBI NTB dengan UNICEF Indonesia, sementara secara bersamaan bekerja sebagai Koordinator Lapangan untuk Program Kemanusiaan UNFPA. Dengan pengalaman dalam keuangan dan administrasi, membawa saya ke HRD Officer di PKBI NTB dan Operational Manager di PT. Panemas Tanah Hijau. Berbekal dengan pengalamannya pada divisi operasional, Desy memperoleh kesempatan sebagai Case Manager untuk Program TB yang didanai oleh Global Fund. Untuk perluasan portofolio, Desy mengambil peran sebagai Petugas Pemantauan, Evaluasi, dan Pembelajaran untuk Program Partisipasi Pemuda oleh UNICEF Indonesia. Setelah itu, Fasilitator Desa untuk Program Kemanusiaan Yayasan KOSLATA yang menangani kekeringan bekerja sama dengan Save The Children
Yanuar Gama Bawono adalah seorang professional di bidang pemberdayaan dan Pembangunan manusia/masyarakat berkelanjutan dengan pengalaman lebih dari 15 tahun. Beliau memiliki pengalaman luas, pola pikir strategis, dan keahlian di berbagai bidang seperti tata Kelola kelembagaan yang baik, penurunan stunting, Kesehatan ibu dan anak, pendidikan anak usia dini, pemberdayaan masyarakat, dan pengarusutamaan gender dengan wawasan yang strategis. Kemampuannya untuk membangun kemitraan yang kuat dan bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil, aktor pemerintah, dan NGO terkemuka telah mendorong memajukan solusi cerdas dan inovatif untuk mengatasi stunting, Kesehatan ibu dan anak, peningkatan Pendidikan usia dini, kemiskinan ekstrem, ketidakadilan sosial, dan ketidakadilan gender.
Mulyadi yang sapaan akrabnya Molet merupakan seorang yang pantang menyerah dalam menyelesaikan pekerjaan berdedikasi yang tinggi pada dunia pendampingan dan pemberdayaan masyarakat membuatnya sangat luwes dan komunikatif dalam bergaul, berkomunikasi dengan semua kalangan dalam masyarakat. Karirnya banyak dihabiskan sebagai fasilitator pemberdayaan masyarakat, sejak tahun 2008 pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) diwilayah kerja Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pulau Sumbawa bahkan pernah sampai Sulawesi ini membuatnya betah, menurutnya NGO/LSM merupakan tempat yang paling baik dan tepat untuk mengembangkan ilmu maupun karir. Menempuh pendidikan dalam Studi Ilmu Hukum Pidana tidak serta merta membuatnya fokus dalam menyusun dan mencari kebenaran dan pembenaran atas aturan-aturan yang ada, tetapi berhadapan langsung, belajar dari aturan yang hidup dalam masyarakat membuatnya lebih tertantang. Memiliki komitmen yang tinggi, bekerja sesuai aturan, target terselesaikan dengan baik dan tepat waktu adalah motivasinya bekerja.
Tamrin adalah seorang professional di bidang perencanaan dan keuangan sector public, dengan background Pendidikan strata satu dan magister pada bidang public accounting.sudah 15 tahun berKarir di bidang pemberdayaan masyarakat sangat beragam, kaya dan diwarnai dengan semua isu, tentunya sangat kuat pada pendampingan, advokasi, perencanaan keuangan dan monitoring. Menjadi seorang “front line” pada semua projet pemberdayaan merupakan passion terbesar. Menjadi fasilitator, petugas lapangan dan Bekerja Bersama masyarakat, merasakan dan melihat perubahan kuantitatif dan kualitatif yang terjadi merupakan kebanggaan tersendiri. Beberapa catatan terpenting saat bekerja: mendengar, mencatat dan memulai menjadi hal selalu menjadi utama dalam implementasi yang sesuai dengan target-target projet. Pada prinsipnya dapat bekerja pada level masyarakat secara teknis dan pada level pemerintah secara teoritis dan design. Berkontribusi dan dapat bekerja dekat dan erat dengan entitas organisasi masyarakat, pemerintah desa, kecamatan, kebupaten dan provinsi untuk memperkuat perencanaa, kebijakan yang berbasis pada data, fakta dan kondisi eksisting dimana perubahan ke arah lebih baik dapat dirasakan secara komprehensi oleh komunitas masyarakat.
John Belly Tukarev Thusky Robot biasa di sapa Billy seorang pekerja humanitarian dengan pengalaman kerja lebih dari 25 tahun bersama INGO sebelum bergabung dengan Yayasan CARE Peduli (YCP) berlatar belakang pendidikan S1 Ekonomi Manajemen, diberikan tanggung jawab dan kepercayaan oleh Lembaga untuk bekerja dilapangan dibeberapa bidang dimulai dari Finance kemudian General Administrative, saat ini dipercayakan sebagai staff lapangan pada Program CDF Bandung. Terlibat pada program community development beberapa sektor antara lain WASH, Health, IGA, Livelihood, Environment, Climate Change, dan Gender Equality disisi lain Ikut berpartisipasi pada bidang DRR dan ERT program emergency sejak earthquake dan tsunami di Kab. Luwuk Banggai, Social Conflict Ambon & Poso, earthquake, tsunami dan liquefaction di Pasigala serta Covid19, berkerja dengan berbagai donor baik single maupun multi donor. Kepercayaan Lembaga ini merupakan buah dari performa kerja, komitmen serta sikap professional dalam melaksanakan tanggung jawab yang diberikan Lembaga dan akan terus menunjukan performa ini untuk membantu mencapai visi dan misi hebat Yayasan CARE Peduli.
Yunita Anggraeni adalah seorang Psikolog sosial yang berdedikasi pada pemberdayaan dan ketahanan masyarakat. Karirnya berfokus pada memahami dan meningkatkan dinamika sosial, terutama dalam manajemen bencana dan pembangunan komunitas yang berkelanjutan. Yunita telah memimpin upaya penting dalam mengkoordinasikan proyek Dukungan Kesehatan Mental dan Psikososial pasca bencana, memastikan perawatan komprehensif bagi populasi yang terdampak. Dia juga menjadi fasilitator pemberdayaan psikologis perempuan di komunitas pertanian, berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Dikenal dengan pendekatannya yang partisipatif, Yunita bekerja sama erat dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memperkuat ketahanan komunitas melalui praktik berbasis bukti, dengan tujuan menciptakan lingkungan di mana setiap individu dapat berkembang secara optimal.
Nuraisyah Pohan yang disapa akrab dengan Pohan merupakan pekerja kemanusian profesional dengan pengalaman lebih dari 8 tahun bekerja di NGO lokal dan Internasional di Pulau Kalimantan, Kepulauan Mentawai dan Sumatera dengan fokus program lingkungan berkelanjutan, pemberdaayan masyarakat melalui peningatan penghidupan dengan pertanian berkelanjutan, pengurangan angka stunting dengan pendekatan pertanian yang sensitive terhadap gizi atau Nutrion Sensitive Agriculture (NSA), kesehatan ibu dan anak (KIA),WASH dan program – program kesetaraan gender. Sebagai milenial yang memegang gelar dibidang administrasi publik dan juga aktif di komunitas dan gerakan perempuan di Kota Medan, Pohan memiliki motivasi dan komitmen yang kuat dalam upaya – upaya pemberdayaan masyarakat yang inklusi dan berkadilan gender
Iswandi Gunata telah berkiprah didunia Pemberdayaan lebih dari 15 tahun, yang bergerak dibidang Pemberdayaan Masyarakat, Peningkatan Ekonomi berbasis ekonomi Hijau dan kelestarian Lingkungan dan Peningkatan keterampilan komunikasi dan kepemimpinan perempuan. asas dasar dalam berkegiatan bagi saya adalah profesional dan menjujung tinggi asas keorganisasian dalam bekerja baik secara individu maupun tim , hal ini pula telah menghantarkan saya menjadi tetap eksis di kalangan LSM/NGO Lokal dan Nasional.
M. Fauzi telah berkiprah didunia Pemberdayaan lebih dari 9 tahun, yang bergerak dibidang Pemberdayaan Masyarakat, Peningkatan Ekonomi berbasis ekonomi Hijau dan kelestarian Lingkungan dan Peningkatan keterampilan komunikasi dan kepemimpinan perempuan. asas dasar dalam berkegiatan bagi saya adalah profesional dan menjujung tinggi asas keorganisasian dalam bekerja baik secara individu maupun tim , hal ini pula telah menghantarkan saya menjadi tetap eksis di kalangan LSM/NGO Lokal dan Nasional.
Poppy Pratiwi memiliki pengalaman yang sangat berharga dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM), dengan lebih dari 6 tahun bekerja di perusahaan multinasional. Pengalamannya yang luas ini mencakup berbagai posisi dan industri yang berbeda, yang telah memperkaya wawasannya dalam mengelola fungsi-fungsi kunci dalam HR. Dengan pengalaman Poppy Pratiwi dapat mengelola dan mengoptimalkan fungsi SDM, serta memastikan kesesuaian strategi SDM dengan tujuan bisnis yang lebih luas.
-
Hinayatullah telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa selama lebih dari 20 tahun sebagai Office Helper di Yayasan CARE Peduli (YCP) di Jakarta. Perannya adalah mendukung kegiatan operasional kantor dengan berbagai cara yang mungkin meliputi Pelayanan Umum , Kebersihan dan Kerapihan. Peran Hinayatullah sebagai Office Helper mungkin terlihat sederhana, tetapi dedikasinya yang berkelanjutan selama dua dekade menunjukkan komitmen yang luar biasa terhadap Yayasan CARE Peduli.
Rahmatullah telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa selama lebih dari 18 tahun sebagai Office Helper di Yayasan CARE Peduli (YCP) di Jakarta. Perannya adalah mendukung kegiatan operasional kantor dengan berbagai cara yang mungkin meliputi Pelayanan Umum , Kebersihan dan Kerapihan. Peran Hinayatullah sebagai Office Helper mungkin terlihat sederhana, tetapi dedikasinya yang berkelanjutan selama dua dekade menunjukkan komitmen yang luar biasa terhadap Yayasan CARE Peduli.
Kukuh merupakan praktisi komunikasi yang telah bekerja di bidang tersebut selama enam tahun dalam berbagai peran seperti jurnalis, redaktur, dan communication officer di sektor media dan organisasi non-profit. Selama bekerja, alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini telah menghasilkan karya berupa tulisan, artikel pemberitaan, materi kampanye, video, foto, dan dokumenter. Menjalin kerja sama dengan jurnalis dan media massa juga menjadi bagian dari tanggung jawabnya.
Alby Rizaldi meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Pendidikan Indonesia. Mengawali karirnya di salah satu NGO lokal di Bali, setelah itu Alby beralih ke perusahaan swasta, lembaga pemerintahan, hingga membantu beberapa klien untuk menambah ilmu dan perspektif baru. Dengan pengalaman 5 tahun lebih, Alby memiliki berbagai soft skill yang mendukung pengelolaan media sosial dan strategi komunikasi.
Siti Lutfiyah Azizah, yang akrab disapa Azizah, adalah seorang profesional dengan latar belakang pendidikan dalam ilmu sains dan hukum. Memiliki minat kuat pada isu sosial, hukum & HAM, serta lingkungan, Azizah telah berkarier di perusahaan konsultan lingkungan, lembaga HAM negara, dan firma hukum. Kini ia bekerja di Care Indonesia pada isu pemberdayaan dan perlindungan HAM pekerja industri garmen. Pengalaman dan keahliannya meliputi advokasi dan perlindungan HAM perempuan dan anak, legal drafting dan penanganan kasus hukum, manajemen program dan project, serta pemberdayaan komunitas.