Search
Close this search box.
PST KUEP Simpati Kencana

Bagi hasil usaha KUEP bantu pemenuhan kebutuhan keluarga saat puasa Ramadhan dan Lebaran

Share it with others

Tidak bisa dipungkiri, menjelang lebaran kebutuhan rumah tangga meningkat. Adanya pembagian hasil usaha dari Kelompok Usaha Ekonomi Perempuan (KUEP), menjadi tambahan pendapatan bagi keluarga khususnya di Desa Sri Mulyo dan Desa Bumi Kencana, Kab. Musi Banyuasin (MUBA), Sumatera Selatan. Pembagian hasil usaha dilakukan dalam kegiatan Penutupan Siklus Tahunan (PST) pada 7 dan 10 Maret 2023 lalu, yang juga menjadi ruang untuk melihat secara menyeluruh perkembangan, keberhasilan, tantangan serta rencana usaha kelompok di siklus mendatang.

KUEP di Desa Sri Mulyo dan Desa Bumi Kencana merupakan bagian dari program Pemberdayaan Perempuan pada Komunitas Kelapa Sawit yang dilakukan Yayasan CARE Peduli (YCP). Terdapat 13 desa di Kabupaten MUBA yang mendapat dukungan YCP sejak akhir tahun 2022 lalu.

Sulastri, Ketua KUEP Unggul Mulyo di Desa Sri Mulyo menyampaikan, prinsip akuntabilitas menjadi dasar dalam mengelola kelompok usahanya. Melalui laporan pertanggungjawaban, pengurus KUEP menjabarkan perkembangan usaha KUEP selama 1 siklus atau 12 bulan kepada anggota kelompok. “Saat PST, pengurus KUEP akan mempertanggung-jawabkan seluruh pengelolaan KUEP, melaporkan aktifitas usaha, keuntungan dan kerugian usaha serta pembagian keuntungan usaha berdasarkan aturan yang ada di kelompok. Kami juga akan meninjau kembali kebijakan atau aturan KUEP, termasuk mengevaluasi kinerja pengurus,” ujarnya.

KUEP Unggul Mulyo mulai dikelola sejak Maret 2023 ini memiliki dua jenis usaha, yakni usaha simpan pinjam dan usaha produksi anyaman lidi dari terbuat dari pohon sawit tua. Selama 12 bulan usaha simpan pinjam KUEP Unggul Mulyo diceritakan Sulastri sudah menambah jumlah anggota menjadi 40 orang dan mengelola dana pinjaman anggota mencapai Rp. 81.250.000. “Alhamdulilah setelah 6 bulan kelompok kami memiliki kapasitas modal yang cukup sehingga bisa menambah anggota. Meski kami kelompok usaha perempuan, tapi ada anggota laki-laki yang bergabung dengan syarat memenuhi kriteria dan kesepakatan semua anggota,” ungkapnya. Sulastri menyampaikan pula, usaha anyaman lidi dari sawit yang dilakukan kelompoknya terus berkembang. Dari total penjualan, disepakati 20% pendapatan masuk ke kas KUEP. Hingga Februari 2024, pendapatan penjualan anyaman lidi sawit mencapai Rp. 4.181.000.

“Melihat perkembangan usaha simpan pinjam dan anyaman lidi, pada PST ini kami akan membagikan Rp. 924.400 kepada anggota kelompok sebagai pembagian hasil usaha. Tabungan anggota kelompok juga akan kami bagikan sesuai aturan KUEP yang disepakati. Pembagian ini akan digunakan para anggota kelompok untuk kebutuhan keluarga saat puasa Ramadhan dan lebaran,” lanjut Sulastri.

Tidak jauh berbeda, KUEP Simpati Kencana di Desa Bumi Kencana juga menjalankan usaha simpan pinjam dan usaha anyaman lidi sawit. Puji Wiyatim Ketua KUEP menyampaikan bahwa kelompoknya juga melakukan usaha lain yakni budidaya jamur merang. Hingga Februari 2024, KUEP Simpati Kencana masih memiliki anggota 30 orang dan mengelola dana pinjaman anggota sebesar Rp. 55.800.000. Sementara itu, pendapatan dari usaha anyaman lidi sawit mencapai Rp. 2.050.000 dan pendapatan dari usaha budidaya jamur merang mendapatkan investasi sebesar Rp. 5.000.000. “Semua anggota sudah aktif, namun ada yang belum memiliki tabungan dan mengakses pinjaman. Ini jadi catatan kami untuk ditinjau kembali. Kami juga optimis dengan usaha anyaman lidi kami yang bisa berkembang lebih baik lagi,” ujar Puji.

Lebih lanjut Puji menceritakan, usaha budidaya jamur merang yang dikelola kelompok usahanya sudah mulai panen. “Alhamdulillah sudah mulai panen. Setiap hari sejak 3 hari lalu selalu ada panen. Tapi ini belum bisa kami laporkan karena masih terlalu dini,” ungkapnya.

Puji menyampaikan, saat PST kelompok usahanya akan mengembalikan seluruh tabungan kepada anggota KUEP untuk memenuhi kebutuhan keluarga selama puasa dan lebaran. “Kelompok akan kembali menjual saham kelompok setelah lebaran. Jadi pengembalian tabungan dihitung dari sisa angsuran anggota saat PST. Sekitar total Rp. 21.000.000 tabungan akan dibagikan ke anggota kelompok,” jelas Puji.

PST di KUEP Unggul Mulyo dan KUEP Simpati Kencana berjalan lancar. Sulastri dan Puji menceritakan, saat PST juga dibahas beberapa hal seperti penerapan peraturan baru mengenai denda keterlambatan angsuran, peraturan untuk penambahan anggota baru, batasan harga tabungan, besaran jasa layanan, perhitungan perbandingan antara tabungan dan pinjaman para anggota serta durasi pinjaman.

“Diskusi PST berjalan lancar dan membahas hal-hal yang penting. Senang sekali para undangan seperti dari YCP, perwakilan Dinas Koperasi dan UKM Kab. MUBA, perwakilan Camat Tungkal Jaya dan undangan lain dapat menghadiri. Dari PST kami sepakat ada pergeseran pengurus KUEP. Saya berharap kelompok usaha kami semakin berkembang,” ujar Sulastri.

Senada dengan Sulastri, Puji menyampaikan anggota kelompoknya merasa sangat terbantu dengan pembagian tabungan dan pelaksanaan PST menjelang puasa dan lebaran. “Anggota kelompok sangat terbantu dengan pembagian tabungan sekarang dan merasakan manfaat dari kelompok usaha. Alhamdulillah kelompok usaha kami juga dinilai transparan dalam menghitung dan membagikan tabungan ke anggota,” ungkapnya.

Rasyid Rasiki, Project Manager & Livelihood Technical Lead YCP menyampaikan pelaksanaan PST sangat transparan sehingga bisa melihat bagaimana KUEP beroperasi dan menopang ekonomi keluarga anggotanya. Anggota KUEP juga dapat memahami prinsip partisipasi, transparansi dan akuntabilitas dalam mengelola kelompok usaha. “Perwakilan pemerintah yang hadir di PST memberikan respon positif. Dinas Koperasi sangat antusias melihat KUEP berkembang dan menerapkan prinsip koperasi. Komitmen dukungan peningkatan status KUEP juga disampaikan. Dukungan dari pemerintah desa pun disampaikan untuk meningkatkan usaha KUEP. Kami dari YCP di Kab. MUBA optimis KUEP akan berkembang lebih baik lagi,” ujarnya. Rasyid menambahkan pelaksanaan PST akan juga dilakukan di KUEP di desa-desa lainnya dalam waku dekat. Penetapan siklus baru bagi tiap KUEP akan dimulai setelah idul fitri.

Penulis: Swiny Adestika

Berita Terkait Lainnya