Search
Close this search box.

Wakil Bupati KSB Ajak Warga Masak Bersama, Tegaskan Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Percepatan Penurunan Stunting

News

Maluk, 7 September 2023 – Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, kembali menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dalam percepatan penurunan stunting. Komitmen ini ditunjukkan melalui kegiatan “Masak dan Edukasi Gizi Anak bersama Wakil Bupati KSB” yang diselenggarakan di Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Desa Maluk, KSB. Kegiatan ini merupakan bagian dari aksi kolaborasi antara PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), Yayasan CARE Peduli (YCP) dan Pemerintah KSB. Selain kegiatan masak bersama, masyarakat juga diberikan edukasi mengenai peran orang tua dalam pengasuhan anak serta pemenuhan gizi seimbang pada anak. Acara dihadiri oleh Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Camat Maluk, Kepala Desa Maluk dan masyarakat.

Berdasarkan data dari ePPBGM 2022, Desa Maluk memiliki angka prevalensi stunting tertinggi yaitu 33 anak balita, dan merupakan salah satu Lokasi Fokus percepatan penurunan stunting di KSB. Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS), tim DASHAT Maluk didampingi oleh Yayasan CARE Peduli, telah menyelesaikan PMT Pemulihan tiga bulan di Desember 2022 hingga Maret 2023. Oleh karena itu, untuk memastikan keberlanjutan pelaksanaan PMT bagi keluarga dengan anak stunting dan ibu hamil dengan kondisi Kekurangan Energi Kronis (KEK) di Desa Maluk, kegiatan masak bersama ini juga disertai dengan pemberian informasi dan edukasi mengenai kesehatan gizi seimbang, kesehatan ibu dan anak, kesehatan lingkungan serta isu terkait melalui kelas pengasuhan anak (parenting).

Wakil Bupati KSB, Fud Syaifuddin menegaskan, “Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sangat penting guna peningkatan gizi anak-anak khususnya balita, juga bagi anak-anak yang masih stunting. Hari ini kita belajar PMT yang berbasis makanan lokal, dari bahan sederhana dan mudah. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada AMMAN atas dukungannya sehingga Yayasan CARE Peduli dapat mendampingi 16 desa di Kecamatan Maluk, Jereweh dan Sekongkang. Saya dorong desa-desa lain untuk mengikuti gerakan yang sama. Supaya ketangguhan ini mampu terus berlanjut secara mandiri. Saya himbau penggunaan dana desa juga untuk program percepatan penurunan stunting. Penanganan stunting ini adalah kerja yang perlu kita upayakan secara gotong-royong, supaya daerah kita segera terbebas dari stunting. Isu kesehatan adalah kepentingan kita semua. Mari kita upayakan generasi masa depan yang tangguh dan cerdas.”

Program Penurunan Stunting di KSB merupakan bagian dari kepedulian tanggung jawab sosial. AMMAN yang memercayakan pelaksanaannya kepada Yayasan CARE Peduli (YCP) dengan area fokus intervensi di 16 desa di Kecamatan Jereweh, Maluk, Sekongkang, KSB. Program yang berdurasi selama tiga tahun ini bertujuan untuk secara langsung berkontribusi pada pencegahan dan percepatan penurunan stunting melalui intervensi yang meliputi akses terhadap nutrisi, akses terhadap air bersih, dan suara dan kepemimpinan perempuan termasuk peningkatan ekonomi keluarga.

Vice President Social Impact AMMAN, Priyo Pramono, menyampaikan komitmen dan apresiasinya, “Sebagai komitmen dari tanggung jawab sosial, AMMAN senantiasa mendorong pelaksanaan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat melalui program DASHAT di KSB. AMMAN terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan juga para pakar dalam mengatasi stunting secara strategis dan terukur. AMMAN mengapresiasi seluruh pihak yang berkontribusi dalam PMT dengan bersama-sama melakukan intervensi sejak dini guna memperkuat ketersediaan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, produktif dan berdaya saing tinggi.” jelas Priyo.

Menyadari bahwa permasalahan stunting di Indonesia juga memiliki dimensi gender yang signifikan, program intervensi penurunan stunting Yayasan CARE Peduli dirancang untuk memberdayakan perempuan di KSB untuk mengambil peran aktif, baik dalam keluarga maupun masyarakat.

Project Manager Yayasan CARE Peduli, Muhammad Ikraman mengatakan, “Kami menyadari pentingnya partisipasi dan pemberdayaan perempuan. Ini menjadi fokus dalam setiap program intervensi Yayasan CARE Peduli. Salah satunya adalah kegiatan PMT Pemulihan di Maluk, dimana kami juga memberikan edukasi dan pelatihan kepada para ibu dan perempuan akan pentingnya partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan rumah tangga, sehingga dapat menguatkan pemahaman mereka tentang pengasuhan anak yang berkualitas dan tepat. Sebab, peran perempuan sangat penting untuk membentuk generasi sehat, cerdas dan tangguh di Sumbawa Barat.”

Pada kesempatan ini, Wakil Bupati KSB, Fud Syaifuddin juga berdialog dengan para kader, berinteraksi langsung dengan para ibu dengan anak stunting serta keluarga dengan anak yang telah lulus stunting, mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang berbasis pangan atau sumber daya lokal.

Tentang Yayasan CARE Peduli

Yayasan CARE Peduli (YCP) adalah organisasi kemanusiaan yang berfokus pada pengelolaan risiko bencana, dan kesetaraan gender dan inklusi sosial. YCP secara resmi beroperasi sebagai entitas nasional pada tahun 2018, dan merupakan anggota konfederasi CARE International (CARE).

CARE telah hadir di Indonesia sejak tahun 1967. CARE beroperasi di 102 negara, mendukung 1,495 program penanggulangan kemiskinan dan bantuan kemanusiaan, dan telah menjangkau lebih dari 100 juta orang (sampai dengan 31 Desember 2021).

Di Indonesia, pemberdayaan perempuan dan anak perempuan menjadi prioritas utama dalam setiap program YCP, sebab kesetaraan merupakan bagian dari pembangunan sosial dan ekonomi berkelanjutan. Untuk mengetahui program-program YCP, silakan kunjungi Yayasan CARE Peduli atau ikuti YCP di Instagram, Facebook, LinkedIn, dan YouTube.

Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:

Mega Napitupulu
Branding and Public Relations Manager
Yayasan CARE Peduli
Email: mega_napitupulu@careind.or.id

Tentang AMMAN

PT Amman Mineral Internasional Tbk (IDX: AMMN) merupakan produsen tembaga dan emas terbesar yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Melalui anak usahanya PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), perusahaan memiliki dan mengoperasikan tambang Batu Hijau, tambang tembaga-emas terbesar kedua di Indonesia. AMNT juga mengolah bijih menjadi konsentrat tembaga, serta kegiatan eksplorasi di proyek Elang. Melalui PT Amman Mineral Industri (AMIN), fasilitas smelter tembaga dan pemurnian logam mulia juga kini tengah dibangun dan ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2024. Dengan selesainya fasilitas smelter tembaga dan PMR, AMMAN akan menjadi perusahaan yang terintegrasi secara penuh mulai dari pertambangan, pengolahan, hingga pemurnian secara terintegrasi. AMMN berkomitmen untuk menjadi perusahaan tambang terdepan yang mengutamakan operasional berkelanjutan dan menciptakan warisan yang terbaik bagi Indonesia dan dunia.

Kontak Media:

Dinar Puja Ginanjar
Senior Manager of Corporate Communications
PT Amman Mineral Nusa Tenggara
Email: communications@amman.co.id

Komitmen Pemenuhan Hak Perempuan, Yayasan CARE Peduli dan JEKATA Menyusun Deklarasi Perempuan

News

Jakarta, 30 Agustus 2023 – Yayasan CARE Peduli dan JEKATA (Jaringan Pemberdayaan untuk Perempuan Tangguh) menegaskan komitmen bersama dalam mewujudkan pemenuhan hak-hak perempuan di komunitas desa dan tempat kerja. Komitmen tersebut disampaikan pada kegiatan “Temu Perempuan Tangguh: Bersama Bersuara untuk Pemenuhan Hak-hak Perempuan” di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.  Acara ini terdiri dari serangkaian sesi diskusi yang melibatkan para ahli, praktisi, pemerintah baik dari kementerian dan pemerintah daerah, serta tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki peran sentral dan pemahaman mendalam tentang isu-isu kesetaraan gender dan perlindungan hak-hak perempuan. Kegiatan Temu Perempuan Tangguh yang berlangsung selama 2 (dua) hari, Sabtu dan Minggu, 26-27 Agustus 2023 bertujuan untuk membangun pemahaman bersama tentang pentingnya pemenuhan hak perempuan baik dalam perlindungan maupun pemberdayaan perempun baik di tempat kerja maupun di desa, serta terbangunnya komitmen bersama melanjutkan gerakan dalam mewujudkan perlindungan dan pemenuhan hak perempuan yang akan di suarakan bersama dalam bentuk Deklarasi Perempuan.

Kekerasan terhadap perempuan merupakan pelanggaran hak asasi manusia, dan pekerja perempuan di industri pabrik memiliki risiko lebih tinggi mengalami berbagai bentuk kekerasan berbasis gender (KBG), termasuk pelecehan verbal, pelecehan fisik, dan pelecehan seksual. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Yayasan CARE Peduli pada tahun 2021 di Purwakarta dan Sukabumi, terjadi peningkatan kasus KBG yang dialami buruh garmen perempuan dan merupakan peristiwa harian. Bahkan, praktik kekerasan dan pelecehan dianggap sebagai risiko pekerjaan yang alamiah sehingga buruh garmen perempuan menormalkan peristiwa tersebut.

Ir. Priyadi Santoso, M.Si., Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan Pekerja dan Tindak Pidana Perdagangan Orang, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menekankan, “Keadilan dan pemenuhan hak-hak perempuan bukanlah sebuah pilihan, melainkan kewajiban yang tak terbantahkan. Perempuan dapat memberikan kontribusi yang tak ternilai dengan perspektif yang beragam, solusi komprehensif dan mendorong terciptanya harmoni dan keseimbangan. Mari dukung setiap perempuan untuk berpartisipasi, berkembang, dan berprestasi tanpa hambatan di tempat kerja maupun di lingkungan sekitar. Ayo kita wujudkan lingkungan yang adil dan inklusif dengan memastikan hak-hak perempuan dihormati sepenuhnya.”

Bonaria Siahaan, Chief Executive Officer Yayasan CARE mengatakan, “Kami percaya bahwa kesetaraan gender adalah hak asasi manusia dan fondasi penting bagi masyarakat yang adil dan berkelanjutan. Kegiatan Temu Perempuan Tangguh ini diharapkan dapat menegaskan kolaborasi yang kuat antara seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan visi tersebut. Deklarasi Perempuan yang dihasilkan dari kegiatan ini juga menjadi tonggak pencapaian dan simbol dari komitmen bersama terhadap hak-hak dan perlindungan pekerja perempuan, khususnya di di tempat kerja dan komunitas desa.”

Selain membangun pemahaman terhadap pentingnya pemenuhan hak-hak perempuan, kegiatan Temu Perempuan Tangguh ini juga bertujuan untuk mendorong terbentuknya kolaborasi harmonis antara Pemerintah, organisasi masyarakat sipil, perusahaan dan organisasi perempuan serta menjadi wadah untuk bertukar ide, pengalaman, dan pandangan dari berbagai perspektif; sebab hambatan dari sisi penegakan hukum masih menjadi tantangan serius. Hambatan tersebut dirasakan benar adanya oleh korban kekerasan, sehingga kolaborasi para pemangku kepentingan menjadi fondasi dalam upaya penanganan kasus kekerasan yang efektif dan cepat.

 Uli Artha Pangaribuan, Direktur LBH APIK Jakarta menggaris bawahi, “Perspektif Aparat Penegak Hukum yang cenderung kurang berpihak kepada korban, pada akhirnya menjauhkan akses keadilan bagi perempuan korban kekerasan. Kami berharap, ketika ada kasus-kasus urgent untuk mendapatkan perlindungan, terutama untuk mendapatkan Rumah Aman, negara harus hadir agar kasusnya dapat berjalan sesuai proses hukum.”

Yayasan CARE Peduli berupaya mendorong perubahan melalui penguatan agen perempuan pekerja dan perempuan di tingkat desa melalui berbagai peningkatan kapasitas dan kegiatan pemberdayaan, termasuk membentuk kelompok-kelompok perempuan. Kelompok perempuan yang saling berjejaring ini bernama Jaringan Pemberdayaan untuk Perempuan Tangguh (JEKATA).

Misrawati, Sekretaris JEKATA Purwakarta mengatakan bahwa, “Strategi kedepan akan mengajak perempuan-perempuan secara kolektif menyuarakan hak-hak perempuan di desa agar suara kita lebih didengar. Setelah adanya pelatihan paralegal dari YCP, 10 desa sudah bisa berkomitmen untuk mendukung berdirinya pos pengaduan yang ada di desa. Kami juga mendorong adanya SK terkait legalitas paralegal atau relawan untuk membantu korban (kekerasan) yang ada di desa.”

Mala Sari, Pekerja Garmen dan Ketua JEKATA Sukabumi mengatakan, “(JEKATA) aktif mensosialisasikan dan mengkampanyekan stop kekerasan terhadap perempuan di tingkat pekerja dan manajemen perusahaan. Juga berdiskusi dengan serikat, berdialog dengan pihak HRD, dan hasilnya tetap – hak perempuan terpenuhi.”

Perempuan penting untuk dapat perhatian, dalam hal ini media sangat memiliki peran krusial dalam menyuarakan suara perempuan dan suara korban dalam upaya mendorong pemahaman kesetaraan gender bagi masyarakat luas. 

Sonya Hellen Sinombor, Wartawan Kompas, mengatakan “Media itu mendorong sebuah perubahan lewat edukasi melalui kontrol sosial. Peran media tidak berhenti di liputan – media mempublikasikan kepada masyarakat dan mengedukasi masyarakat. Cara pandang media saat ini sudah mulai melihat kesetaraan (gender antara) perempuan dan laki-laki dibanding era sebelumnya. Media perlu banyak diberikan penguatan kapasitas termasuk, bagaimana memandang isu-isu perempuan dari perspektif gender – dari perspektif kemanusiaan.”

Perwujudan hak asasi perempuan mencakup hak untuk berorganisasi, menyatakan pendapat dan berpartisipasi dalam proses pembangunan, hak untuk menciptakan lingkungan hidup dan kerja yang bebas kekerasan, serta hak untuk mengakses informasi.

“Saya juga ingin menggarisbawahi tentang JEKATA: upaya perjuangan ini adalah untuk perempuan, dari perempuan, dan oleh perempuan itu sendiri. JEKATA memang murni akar rumput yang bergerak, dan ini menjadi kunci kesuksesan dan berkelanjutan dari JEKATA kedepan. Deklarasi Perempuan yang dihasilkan oleh JEKATA dari kegiatan ini diharapkan dapat menjadi tonggak pencapaian dan menjadi simbol komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan penghormatan terhadap hak dan perlindungan perempuan, khususnya di komunitas desa dan di tempat kerja.” tutup Bonaria.

Tentang Yayasan CARE Peduli

Yayasan CARE Peduli (YCP) adalah organisasi kemanusiaan yang berfokus pada pengelolaan risiko bencana, dan kesetaraan gender dan inklusi sosial. YCP secara resmi beroperasi sebagai entitas nasional pada tahun 2018, dan merupakan anggota konfederasi CARE International (CARE).

CARE telah hadir di Indonesia sejak tahun 1967. CARE beroperasi di 102 negara, mendukung 1,495 program penanggulangan kemiskinan dan bantuan kemanusiaan, dan telah menjangkau lebih dari 100 juta orang (sampai dengan 31 Desember 2021).

Di Indonesia, pemberdayaan perempuan dan anak perempuan menjadi prioritas utama dalam setiap program YCP, sebab kesetaraan merupakan bagian dari pembangunan sosial dan ekonomi berkelanjutan. Untuk mengetahui program-program YCP, silakan kunjungi Yayasan CARE Peduli atau ikuti YCP di Instagram, Facebook, LinkedIn, dan YouTube.

Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:

Mega Napitupulu
Branding and Public Relations Manager
Yayasan CARE Peduli
Email: mega_napitupulu@careind.or.id 

Yayasan CARE Peduli Celebrates 5th Anniversary

News

“I am very grateful because with the presence of YCP in our village, women who have participated in trainings have experienced changes, for example, they have become more confident and able to express their opinions,” said Sitti Fatimah, Head of KUEP Perempuan Mandiri Peduli, Karya Maju Village, in the Program Participant Talk session at the YCP’s 5th Anniversary celebration, Tuesday, 22 August 2023.

Sitti is one of the participants of the Women’s Empowerment Program in Palm Oil Communities in Musi Banyuasin Regency. There were 4 other program participants who shared their stories and experiences in the session, including:

  • Galih Saputra, HR – Industrial Relation Specialist Cargill and Committee Member of Women Worker Safe House (RP3), Women’s Empowerment Program in Palm Oil Communities in Musi Banyuasin Regency
  • Serlin Marlinto, Pasir Putih Village Midwife, Stunting Reduction for A Resilient and Bright Future Generation Program in West Sumbawa Regency
  • Novianty, Cadre of Mantu Integrated Healthcare Center, Stunting Reduction for A Resilient and Bright Future Generation Program in West Sumbawa Regency
  • Widiani, former garment worker and member of JEKATA Purwakarta, Striving for Women’s Rights (SWIR) Program

The celebration was attended by YCP’s Board of Patron, Esti Andayani and YCP’s Board of Supervisors, Vivien Kusumowardhani and Agus Prabowo. In addition, the event was also attended by Government representatives, corporate partners, organisational partners, and media; including: Secretariat of the Vice President of the Republic of Indonesia, National Population and Family Planning Board (BKKBN), The Indonesian Chamber of Commerce and Industry (KADIN), National Disaster Management Authority (BNPB), Indonesian Red Cross (PMI), UN Women Indonesia, Cargill, Unilever, Djarum Foundation.

At the end of the event, there was an interactive Angklung session, where guests played together the angklung instruments guided by the conductor and performed the song ‘Laskar Pelangi’. This symbolises that COLLABORATION is the main key in realising dreams or common goals for Indonesia to continue to move forward.