Menurut data yang dikeluarkan oleh Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022, prevalensi anak di Indonesia yang wasting sebesar 7,7 persen dan anak stunting sebesar 21,6 persen. Untuk itu, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) menjadi salah satu strategi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) untuk mengatasi stunting. Menu PMT yang dihasilkan juga harus sesuai dengan standar yang telah dibuat oleh Kemenkes, yakni menu empat bintang yang memiliki komponen dari karbohidrat, sayuran, protein hewani, dan protein nabati.
Tim DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menyiapkan menu PMT yang berkualitas untuk anak dengan kondisi stunting, wasting dan underweight serta ibu hamil anemia dan memiliki Kondisi Energi Kronik (KEK). Peran tim DASHAT menjadi bagian dari Program Percepatan Penurunan Stunting, kolaborasi PT Amman Mineral, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dan Yayasan CARE Peduli di 16 desa.
Winartutik, Ketua Tim Program Nasional Keamanan Pangan BPOM di Mataram mengatakan, menu PMT yang dibuat oleh kader DASHAT berkualitas dan memiliki komponen yang lengkap. Menurutnya, kader DASHAT telah menerapkan keamanan pangan dalam mengolah PMT yang telah sesuai dengan ketentuan dari standar dari pemerintah. Diharapkan para kader bisa menjadi perpanjangan tangan dari BPOM dalam melakukan sosialisasi kepada keluarga dan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.
“Bahan pangan dan makanan yang telah terstandar dengan baik, terjamin mutu dan keamanannya dari kontaminan berbahaya termasuk dari bakteri, virus, dan penyakit bawaan pangan, akan meningkatkan kesehatan masyarakat secara umum dan secara khusus menurunkan angka prevalensi stunting Indonesia karena ibu hamil dan balita mendapat asupan gizi dari makanan bermutu dan aman,” katanya saat mengisi pelatihan pangan aman kepada para kader DASHAT pada Rabu (30/10) di Kecamatan Jeraweh.
Pelatihan “Pangan Aman” diikuti oleh 48 orang kader DASHAT yang berasal dari Kecamatan Jeraweh, Maluk, dan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, dengan tujuan meningkatkan kualitas makanan dan wawasan para kader dalam penyajian menu dengan gizi seimbang. Pasalnya, selain sebagai penyedia PMT, Tim DASHAT juga berperan sebagai lembaga konsultasi gizi, menu makanan, dan peyuluh ke masyarakat.
Istiqomah, kader DASHAT asal Desa Maluk yang telah mengikuti pelatihan “pangan aman” berkomitmen akan meningkatkan kualitas PMT yang diolah bersama timnya. “Sebagai kader DASHAT kami akan mengevaluasi cara pengolahan makanan dan pembelian makan untuk disesuaikan dengan pengolahan pangan aman. Selanjutnya ilmu ini akan kami sampaikan ke masyarakat,” kata Istiqomah.
Lanjut Istiqomah, ia dan kader DASHAT lainnya semakin memahami metode untuk menentukan pemilihan bahan makanan yang berkualitas. Melalui informasi dari BPOM, kader DASHAT mendapatkan metode memilih bahan pangan, yakni dengan mengecek kemasan, label, izin edar, kadaluarsa yang disingkat dengan istilah “Cek KLIK”.
“Saya bisa memahami prosedur penilaian produk dengan metode “Cek KLIK”. Apakah produk yang dimaksud sudah terdaftar secara resmi, memiliki izin edar, dan batas kadaluarsanya,” kata Istiqomah.
Pemberian makanan tambahan sudah dilakukan Istiqomah dan kader DASHAT lainnya sebanyak dua kali selama 90 hari berturut-turut, dalam rangkaian program percepatan penurunan stunting di KSB. Muhammad Ikraman, Project Manager Yayasan CARE Peduli (YCP) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), menyampaikan bahwa intervensi Tim DASHAT memberikan dampak positif. “Pada pemberian PMT tahun 2022, tim menyalurkan PMT kepada 198 anak stunting dan 28 ibu hamil dengan kondisi Kekurangan Energi Kronis (KEK) selama 90 hari. Hasilnya, 30 persen anak stunting yang menerima PMT di tahun 2022 mengalami perbaikan, dan 80 persen ibu hamil sembuh dari KEK. Selanjutnya, dari PMT kedua di tahun 2024, kepada 178 anak stunting, 47 anak wasting, dan 17 anak underweight juga menunjukan hasil baik. 30 persen anak stunting, 48 persen anak wasting, dan 78 persen anak underweight menunjukkan perbaikan tinggi dan berat badan signifikan,” ujar Ikraman.
Lebih lanjut Ikraman menyampaikan, Tim DAHSAT akan terus meningkatkan kualitas makanan yang dihasilkan, sehingga kedepannya semakin dipercaya untuk mengolah PMT bergizi dengan standar keamanan pangan yang lebih baik. “Tim DAHSAT akan terus meningkatkan kualitas makanan yang dihasilkan dengan memilih bahan yang berkualitas, menyimpan makanan dengan metode yang tepat, dan cara mengolah manakan yang benar. sehingga kedepannya semakin dipercaya untuk mengolah PMT bergizi dengan standar keamanan pangan yang lebih baik,” pungkas Ikraman.
Penulis: Kukuh A. Tohari
Editor: Swiny Adestika