Laporan Keuangan Audit YCP FY2018-2019
Pemkab Sigi Bersinergi dengan CARE Indonesia dan KARSA Institute Melakukan Penguatan Ketangguhan Kelompok Perempuan dan Anak Muda
Pemerintah Kabupaten Sigi Bersinergi dengan CARE Indonesia dan KARSA Institute Melakukan Penguatan Ketangguhan Kelompok Perempuan dan Anak Muda
PRESS STATEMENT
for immediate publication
Sigi, 17 Juli 2024 – Indeks Risiko Bencana (IRB) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan Provinsi Sulawesi Tengah memiliki nilai IRB rata-rata 146.07, yang masuk kategori tinggi selama tahun 2015 – 2021. Ancaman bencana di Sulawesi Tengah dari IRB meliputi gempa, tsunami, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan, gelombang ekstrim serta abrasi.
CEO Yayasan CARE Peduli (YCP / CARE Indonesia), Dr. Abdul Wahib Situmorang menjelaskan, temuan CARE Indonesia dari Rapid Gender Assessment (RGA) tentang situasi darurat di Indonesia menunjukkan bahwa perempuan dan anak perempuan, serta kelompok rentan lainnya, lebih terdampak oleh bencana dibandingkan dengan laki-laki dan anak laki-laki. “Perempuan punya beban ganda melakukan tanggung jawab domestik, seperti mengurus rumah tangga, anak-anak dan orang tua. Di sisi lain perempuan juga banyak yang bekerja dan menyediakan kebutuhan keluarga. Beban tambahan ini yang membuat perempuan jarang berpartisipasi dalam pertemuan di masyarkat dan di proses pengambilan keputusan. CARE bersama mitra kami, KARSA Institute, yang juga didukung oleh UN Women dengan pendanaan dari Korea International Cooperation Agency (KOICA), melihat penting mengatasi kesenjangan ini, termasuk di Kabupaten Sigi, untuk mendukung pencapaian Sustainability Development Goals (SDGs) 5 yakni Kesetaraan Gender. Pendekatan terpadu kami akan menempatkan perempuan dan anak muda menjadi pusat dari upaya mewujudkan resiliensi masyarakat,” ujarnya pada sosialisasi program Penguatan Ketangguhan Perempuan dan Pemuda (17/7) di Aula Kantor Bupati Kabupaten Sigi.
Lebih lanjut Abdul menyampaikan, pendekatan terpadu untuk program penguatan ketagguhan masyarakat di Kabupaten Sigi akan berjalan selama dua tahun. “Penguatan perempuan dan anak muda akan menjangkau 6 desa yakni Desa Pombewe, Desa Ngatabaru, Desa Pesaku, Desa Rarapadende, Desa Wisolo dan Desa Ramba. Setidaknya 10.000 masyarakat di 6 desa tersebut akan dilibatkan. CARE senang sekali dapat bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Sigi untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan dan anak muda dalam menciptakan masyarakat yang damai, adil serta mampu bertahan dari dampak buruk krisis dan kebencanaan,” ujar Abdul.
Senada dengan Abdul, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sigi, Drs. Nuim Hayat, MM menyambut baik sinergi bersama CARE Indonesia dan KARSA Institute. Nuim mengatakan, pemahaman masyarakat tentang ketahanan bencana dan krisis masih perlu ditingkatkan dengan kolaborasi antar pihak, untuk dapat memberikan edukasi pencegahan dan saat terjadi krisis dan bencana.
“Pemkab Sigi melibatkan berbagai organisasi masyarakat dan instansi terkait untuk membangun kesiapsiagaan dan mengedukasi warga khususnya menghadapi bencana alam dan krisis lainnya. Harapan kami program ini dapat meningkatkan kapasitas perempuan dan pemuda untuk mampu berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan di masyarakat serta mengembangkan kegiatan ekonomi sehingga kesetaraan gender di masyarakat dapat diperkuat serta desa ramah anak dan perempuan dapat diinisiasi,” ujarnya.
Sinergi memperkuat ketangguhan perempuan dan anak muda di Kabupaten Sigi disampaikan Rahmat Saleh, S.Hut, M.Pwp, Direktur KARSA Institute pen ing untuk melihat keterhubungan antara kemanusiaan, pembangunan dan perdamaian. “Kami akan mulai dengan melakukan penilaian berbasis gender. Pengembangan kapasitas perempuan dan anak muda kemudian akan dilakukan agar mampu berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan di masyarakat dan mengembangkan kegiatan ekonomi untuk pembangunan. Upaya penguatan kebijakan juga diimplementasikan agar mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan, kesetaraan gender, dan pendekatan pembangunan yang sensitif terhadap krisis,” ungkap Rahmat.
Abdul menambahkan, setiap tahapan dalam program penguatan ketangguhan perempuan dan anak muda di Kabupaten Sigi akan dilakukan pemantauan dan evaluasi serta menilai kemajuan dan pengaruh yang didapat. “Konsistensi pemantauan dan evaluasi penting bagi kami sehingga akan dilakukan dalam beberapa tahapan. Tidak hanya kepada masyarakat, pelibatan pemangku kepentingan lain seperti perangkat desa, lembaga pemerintah dan organisasi masyarakat menjadi penting dalam melihat dampak, efektivitas dan efisiensi,” pungkasnya.
***Selesai***
Tentang Yayasan CARE Peduli (CARE in Indonesia)
Yayasan CARE Peduli (YCP / CARE Indonesia) adalah organisasi kemanusiaan yang berfokus pada pengelolaan risiko bencana, dan kesetaraan gender dan inklusi sosial. Kami secara resmi beroperasi sebagai entitas nasional pada tahun 2018, dan merupakan anggota konfederasi CARE International (CARE). CARE telah hadir di Indonesia sejak tahun 1967. CARE beroperasi di 102 negara, mendukung 1,495 program penanggulangan kemiskinan dan bantuan kemanusiaan, dan telah menjangkau lebih dari 100 juta orang (sampai dengan 31 Desember 2021). Di Indonesia, pemberdayaan perempuan dan anak perempuan menjadi prioritas utama dalam setiap program YCP, sebab kesetaraan merupakan bagian dari pembangunan sosial dan ekonomi berkelanjutan. Untuk mengetahui program-program YCP, silakan kunjungi Yayasan CARE Peduli atau ikuti YCP di Instagram, Facebook, LinkedIn, dan YouTube.
Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:
Swiny Adestika
Branding and Public Relations Sr. Manager – Yayasan CARE Peduli Email: swiny_adestika@careind.or.id
Ibu Giat, Anak Sehat: Edukasi Gizi dan Pengelolaan Makanan Melalui Parenting Class
Pelatihan kapasitas yang rutin sangat penting dalam memperkuat komunitas lokal. Melalui sesi Parenting Class, kami menekankan bahwa pemenuhan gizi untuk anak-anak, makanan sehat dan bervariasi, serta gaya hidup sehat, merupakan faktor kunci dalam memastikan anak-anak, terutama di 4 desa di Kabupaten Sumbawa Barat, mendapatkan awal terbaik dalam kehidupan mereka. Parenting Class adalah bagian dari program percepatan penurunan stunting, yang merupakan kolaborasi antara PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, dan YCP (CARE di Indonesia).
Kelompok Perempuan Tingkatkan Nilai Jual Anyaman Lidi Sawit Melalui Pewarna Alami
Kabupaten Sumbawa Barat Menerima iBangga Award 2024, CARE Indonesia Bangga Berkontribusi dalam Penguatan Keluarga Melalui Percepatan Penurunan Stunting
PRESS STATEMENT
for immediate publication
Jakarta, 1 Juli 2024 – Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menerima iBangga Award pada puncak perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2024 di Semarang (29/6). Bupati Sumbawa Barat, H.W. Musyafirin tidak hanya menerima iBangga Award namun juga menerima tanda kehormatan Satyalencana Wira Karya dalam bidang Bangga Kencana melalui program Posyandu gotong royong, inovasi desa berbasis kearifan lokal kebas stunting dan gizi sehat yang melibatkan agen gotong- royong.
Pengukuran iBangga untuk kualitas keluarga menurut data BKKBN ditunjukkan melalui dimensi ketentraman, kemandirian dan kebahagiaan keluarga sekaligus menggambarkan peran dan fungsi keluarga di sebuah wilayah. Indikator bayi stunting di bawah dua tahun (baduta) serta Median Usia Kawin Pertama Perempuan (MUKP) juga menjadi data yang diolah untuk Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2023. KSB mencatat prevalensi stunting turun sebesar 10,5 persen di tahun 2023.
Dr. Abdul Wahib Situmorang, CEO Yayasan CARE Peduli (YCP / CARE Indonesia) menyampaikan apresiasi tinggi atas penghargaan yang diterima Pemerintah KSB dalam iBangga Award. Lebih lanjut Abdul menyampaikan, CARE Indonesia sebagai mitra dari AMMAN yang bekerjasama erat dengan Pemerintah KSB, merasa bangga dengan inovasi yang telah berjalan serta diakui dapat berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting di tingkat kabupaten.
“Kontribusi nyata dari program yang kami implementasikan menunjukkan bahwa CARE Indonesia sebagai mitra terpercaya dan pendekatan yang dipilih terbukti efektif dalam penurunan stunting. Kami juga mengucapkan selamat atas penghargaan Satyalancana Wira Karya yang diterima oleh Bapak Dr. Ir. H.W. Musyafirin, M.M, Bupati Sumbawa Barat,” ujarnya.
Abdul menambahkan, intervensi holistik integratif yang dilakukan oleh Pemerintah Kab. Sumbawa Barat dengan dukungan AMMAN dan CARE Indonesia, terbuka untuk direplikasi dan diadopsi oleh daerah lain di Indonesia, guna mendukung penurunan stunting secara nasional.
***Selesai***
Tentang Yayasan CARE Peduli (CARE in Indonesia)
Yayasan CARE Peduli (YCP / CARE Indonesia) adalah organisasi kemanusiaan yang berfokus pada pengelolaan risiko bencana, dan kesetaraan gender dan inklusi sosial. Kami secara resmi beroperasi sebagai entitas nasional pada tahun 2018, dan merupakan anggota konfederasi CARE International (CARE). CARE telah hadir di Indonesia sejak tahun 1967. CARE beroperasi di 102 negara, mendukung 1,495 program penanggulangan kemiskinan dan bantuan kemanusiaan, dan telah menjangkau lebih dari 100 juta orang (sampai dengan 31 Desember 2021). Di Indonesia, pemberdayaan perempuan dan anak perempuan menjadi prioritas utama dalam setiap program YCP, sebab kesetaraan merupakan bagian dari pembangunan sosial dan ekonomi berkelanjutan. Untuk mengetahui program-program YCP, silakan kunjungi Yayasan CARE Peduli atau ikuti YCP di Instagram, Facebook, LinkedIn, dan YouTube.
Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:
Swiny Adestika
Branding and Public Relations Sr. Manager – Yayasan CARE Peduli Email: swiny_adestika@careind.or.id