Project Background
Most women in palm oil communities are almost as equally engaged in the farm activities as men. In Indonesia, it is estimated that about 7.6 million women are engaged in the oil palm sector, which is about half of the total work force in the sector. Most of these women come from generation of the same families who have worked in the sector. However, despite providing a backbone to one of the nation’s most economically important sectors, women in this sector are not land-owners and tend to work as farm laborers or in the case of small-holders, they work together with their husbands on their land. They are also mostly marginalized and often have little access to financial resources, knowledge and technology – and often experience abuse and violence in the work place.
In collaboration with a partner, YCP aims address root causes of violence in the palm oil sector through interventions that promotes understanding and recognition of risks and factors that contribute to violence occurrence and finding solutions collectively. A training curriculum had been that promotes critical reflections on gender norms, builds skills to prevent and address violence, and facilitates joint sessions between workers and management, have been developed. The program works to strengthen workplace policies and processes and improve linkages to community and local initiatives.
These program objectives will be achieved through activities or serial training for supervisors and workers in comprehensive curriculum. The original modules have been adapted to Indonesian to be delivered by the facilitators and distributed to the program participants in Indonesia.
To recruit Gender Training Specialist who is responsible to facilitate training for the workers and supervisors in palm oil company.
Working closely with the Team Leader/ Gender Training Expert, the Gender Training Specialist will:
To be assigned for a period of 8 (Eight) months, starting in August 2023. The assignment would-be on full-time basis in accordance to the project workplan.
Kotawaringin Timur District, Kalimantan Tengah.
Education, experience and technical competencies:
YCP is an equal opportnity employer, women candidates are encouraged to apply. We offer collegial working environment and competitive salary and benefits package. Applicants are invited to send a cover letter illustrating their suitability for the above position, and detailed curriculum vitae, with names and contact information (e.g. telephone and email address) of three referees from previous employer.
Indonesia adalah produsen teh terbesar ke-7 di dunia dengan 36% produksi teh nasional memasuki pasar ekspor. Teh Indonesia diproduksi oleh perusahaan milik negara (36%), perusahaan swasta (27%), dan petani kecil (37%), sehingga pasar didominasi oleh teh hasil produksi oleh PT. Perkebunan Negara (PTPN). Di perkebunan teh Indonesia, 60% pekerja merupakan pekerja informal (THIRST, 2020). Para pekerja ini (biasanya perempuan) dibayar berdasarkan satuan per kilogram teh yang dipetik dan menerima bayaran lebih rendah dibandingkan Upah Minimum Regional (UMR) setempat. Di perkebunan teh, perempuan adalah pekerja mayoritas, terutama pada pekerjaan dengan upah terendah (pemetik). Banyak perempuan yang tinggal di atau dekat perkebunan teh hanya mengenyam sedikit pendidikan, kurang berdaya secara finansial, dan tidak memiliki pilihan pekerjaan lain. Nyata sekali bahwa perempuan secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki akses ke layanan keuangan formal termasuk rekening bank, pembayaran digital, dan tabungan. Terdapat kekurangan representasi perempuan di tingkat manajerial dan beberapa laporan telah mengidentifikasi adanya diskriminasi dalam pengupahan pekerja teh, di mana laki-laki menerima upah yang lebih tinggi untuk pekerjaan yang sama (THIRST, 2020).
Yayasan CARE Peduli (YCP) bersama dengan Ethical Tea Partnership (ETP), Starbucks Foundation, Twinnings dan Tazo selama 3 tahun akan menjalankan program pemberdayaan masyarakat di perkebunan teh dengan memperkenalkan platform Community Development Forum (CDF) di Kabupaten Bandung, khususnya di Perkebunan Teh PTPN VIII (Pangalengan) dan PT Kabepe Chakra (Rancabali). Proyek ini menggunakan pendekatan transformatif gender untuk memfasilitasi dialog antara pekerja, manajemen, dan pemerintah daerah. Model CDF dikembangkan oleh Chrysalis di Sri Lanka dan telah diujicobakan di banyak perkebunan teh India, dan Malawi. Sebagai sebuah platform multipihak, CDF dapat mendorong terjadinya perubahan sosial dan meningkatkan hubungan pekerja-manajemen, sehingga meningkatkan posisi sosial dan martabat masyarakat perkebunan serta meningkatkan produktivitas di perkebunan teh.
Program CDF di Kabupaten Bandung akan dijalankan pada Juli 2023. Oleh karena itu diperlukan seorang
Field Officer untuk melaksanakan kegiatan proyek selama 36 bulan.
A. Ringkasan Pekerjaan
B. Tugas dan Tanggung Jawab
C. Kualifikasi dan Kompetensi
YCP adalah organisasi yang memberikan kesempatan kerja yang sama bagi siapapun, kandidat perempuan didorong untuk melamar. Kami menawarkan lingkungan kerja kolegial dan paket gaji serta tunjangan yang kompetitif. Silakan mengirimkan surat lamaran yang menggambarkan kesesuaian untuk posisi di atas, dan riwayat hidup terperinci, dengan nama dan informasi kontak (telepon dan alamat email) dari tiga pemberi referensi dari pemberi kerja sebelumnya.
REPORT ABUSE or INCIDENT
CARE Hotline: 0811-1533-220
Email : YCP_feedback_complaint@careind.or.id
Inclusion